Kesempurnaan Alam Semesta
1. Jarak bumi dengan matahari
Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000
mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan
(untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km. Dibandingkan
dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik
matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh
masa delapan menit untuk sampai ke Bumi.
-Jika lebih jauh: planet bumi akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil
-Jika lebih dekat: planet bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil
2. Gravitasi di permukaan bumi
Gravitasi permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet, bintang, dll.)
adalah percepatan gravitasi yang berlaku pada permukaan obyek tersebut.
Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek tersebut.
Seringkali gravitasi permukaan dinyatakan sebagai rasio dengan harga
yang berlaku di Bumi.
-Jika lebih kuat: atmosfer bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun (amoniak dan methana)
-Jika lebih lemah: atmosfer bumi akan terlalu tipis karena banyak kehilangan udara
3. Periode rotasi bumi
Rotasi Bumi merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.
Masa rotasi Bumi pada sumbunya dalam dalam hubungannya dengan bintang
ialah 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam kaitannya
dengan matahari ialah 24 jam.
-Jika lebih lama: perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar
-Jika lebih cepat: kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi
4. Albedo
Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara
sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali
ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing
longwave radiation). Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan
yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar energi matahari
yang diserap oleh permukaan bumi.
-Jika lebih besar: Zaman es tak terkendali akan terjadi
-Jika lebih kecil: efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi
5. Aktivitas gempa
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal
terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
-Jika lebih besar: terlalu banyak makhluk hidup binasa
-Jika lebih kecil: bahan makanan dasar laut tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik
6. Ketebalan kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan
sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan
basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit,
yang tidak sepadat batuan basalt.
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
-Jika lebih tebal: terlalu banyak oksigen berpidah dari atmosfer ke kerak bumi
-Jika lebih tipis: aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar
7. Medan magnet bumi
Magnetosfer Bumi adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya
ditentukan oleh luasnya medan magnet internal Bumi, plasma angin
matahari, dan medan magnet antarplanet. Di magnetosfer, campuran
ion-ion dan elektron-elektron bebas baik dari angin matahari maupun
ionosfir bumi dibatasi oleh gaya magnet dan listrik yang lebih kuat
daripada gravitasi dan tumbukan.
-Jika lebih kuat: badai elektromagnetik akan terlalu merusak
-Jika lebih lemah: kurangnya perlindungan dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar angkasa
8. Interaksi gravitasi dengan bulan
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi
disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan
mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih
besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini
menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar
3,8cm/tahun.
-Jika lebih besar: efek pasang surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak
-Jika lebih kecil: perubahan tidak langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim
9. Kadar karbondioksida dan uap air dalam atmosfer
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),
dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar
0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di
bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer
ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat
laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer
dan angkasa luar.
-Jika lebih besar: efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi
-Jika lebih kecil: efek rumah kaca tidak memadai
10. Kadar ozon dalam atmosfer
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada
kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran
cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan
ozon pada ketinggian 50 kilometer.
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas
permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan
dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan
dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar
ultraviolet (UV) dari matahari.
-Jika lebih besar: suhu permukaan bumi terlalu rendah
-Jika lebih kecil: suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet
Daftar di atas hanyalah sedikit contoh dari sekian banyaknya data yang
melimpah tentang adanya prinsip Antropis. Namun, yang sedikit inipun
cukup untuk menghancurkan mitos yang dipercaya para ilmuan materialis,
yaitu bahwa keberadaan bumi beserta kehidupan yang terdapat padanya
terjadi secara kebetulan melalui serangkaian persitiwa acak tanpa
perencanaan. Siapapun yang mempelajari data-data ini tidak akan gagal
untuk sampai pada kesimpulan bahwa bumi ini merupakan tempat yang telah
dirancang dengan tingkat kerumitan yang tak terbayangkan dan dengan
kesesuaian yang sempurna demi keberlangsungan kehidupan di dalamnya.
sumber:www.adepedia.com/alam-semesta-telah-dirancang-dengan.html
No comments:
Post a Comment