- Andaikan sebuah supernova mengembang dengan kecepatan 1.000 km/detik, dan jarak supernova tersebut adalah 10.000 parsek. Berapa perubahan diameter sudutnya dalam 1 tahun ?
Penyelesaian:
Kuncinya gunakan trigonometri
D/d
= sin δ, dengan D diameter objek, d jarak objek dan δ
diameter sudutnya.
d
= 10000 pc
ingat 1 pc = 206265 AU dan 1 AU =
1,496 × 108 km
v
= 1000 km/s = 3,16 × 1010 km/tahun = 1,023 × 10-3
pc/tahun
Jadi dalam 1 tahun diameternya
menjadi D = 1,023×10-3 pc
δ
= sin-1 (D/d)
δ
= (5,86136 × 10-6)º = 0”,02
* simbol (“) artinya detik busur.
Satu derajat = 60 menit busur = 3600 detik busur.
- Nebula kepiting yang mempunyai radius sebesar 1 pc, mengembang dengan kecepatan 1.400 km/detik. Hitung umur nebula tersebut !
Penyelesaian:
R
= 1 pc = 3,09 × 1013 km
v =
1400 km/s
t
= R/v = 2,2 × 1010 s = 698,4 tahun
- Kecepatan yang diamati dari sebuah galaksi yang jauh (Vteramati) adalah gabungan dari kecepatan akibat ekspansi alam semesta (Vekspansi) dan kecepatan pekuliar (Vpek), yaitu (Vteramati = Vekspansi + Vpek). Kecepatan pekuliar adalah kecepatan diri galaksi terhadap kecepatan rata-rata galaksi lain disekitarnya. Kecepatan ekspansi bergantung pada hukum Hubble, sedangkan kecepatan pekuliar sebuah galaksi nilainya acak, sekitar ratusan km/s. Misalkan kita mengamati dua galaksi, satu pada jarak 35 juta tahun cahaya dengan kecepatan radial 580 km/s, dan yang lain pada jarak 1.100 juta tahun cahaya dengan kecepatan radial 25.400 km/s.
a)
Hitung
konstanta Hubble dari masing-masing hasil pengamatan diatas dalam satuan km/s
/juta tahun cahaya.
b)
Manakah di
antara dua perhitungan yang akan Anda anggap lebih dapat dipercaya? Mengapa?
c)
Estimasikan
kecepatan pekuliar dari galaksi dekat.
d)
Jika galaksi
yang lebih jauh diketahui punya kecepatan diri yang sama dengan galaksi dekat,
hitung konstanta Hubble yang lebih akurat!
Penyelesaian:
Kuncinya, untuk kecepatan ekspansi, ve,
gunakan Hukum Hubble ve = H d, dimana H
konstanta Hubble dan d jarak dalam Mpc (1 Mpc = 106 pc)
dengan ve dalam km/s.
a) d1 = 35.000.000 ly = 1,0736×107
pc = 10,736 Mpc
ve1 = 580 km/s
v = H d → H1 = ve1/d1
= 54 (km/s)/Mpc …….. (1)
d1 = 1.100.000.000 ly = 337,42
Mpc
ve1 = 25.400 km/s
H2 = ve2/d2
= 75,3 (km/s)/Mpc …………….… (2)
b)
(2), karena jarak yang jauh
mengakibatkan kecepatan ekspansi besar sehingga persentase kecepatan pekuliar
menjadi lebih kecil (nilai H semakin akurat)
c)
Ve1 = H d
→ gunakan H
yang lebih akurat
ve1 = 75
(km/s)/Mpc × 10,736 Mpc = 808,42 km/s
vtot = ve + vp → vp1
= 580 – 808,42 = -228,42 km/s
d)
ve = vtot – vp
ve = 25400 – (-228,42) = 25628,42 km/s
H2 = ve2/d2
= (25628,42)/(337,42) = 75,95 (km/s)/Mpc
- Andaikan kita mengamati sebuah galaksi yang jaraknya 500 Mpc, dan galaksi tersebut bergerak menjauhi kita dengan kecepatan 30.000 km/detik. Jika kecepatannya konstan, kapan Big Bang terjadi ?
Penyelesaian:
d
= 500 Mpc = 1,543 × 1027 km
v
= 30000 km/s
t
= d/v = 5,143 × 1017 tahun = 16,3 milyar tahun
- Massa Bulan adalah 7,1 x 1022 kg, orbit Bulan mengelilingi Bumi dianggap lingkaran dengan radius 384.400 km dan periode 27⅓ hari. Apabila pada suatu saat bulan bertabrakan dengan sebuah astroid besar bermassa 3,2 x 1018 kg, dengan arah tumbukan sentral, asteroid menghujam permukaan Bulan secara tegak lurus dengan kecepatan relatif 30 km/s terhadap bulan. Vektor kecepatan asteroid tepat berlawanan dengan vektor kecepatan Bulan dalam orbitnya mengelilingi Bumi. Berubah menjadi berapa lama periode orbit bulan ?
Penyelesaian:
rB = 384400000 m
TB = 27⅓ hari = 2,362×106 s
vB = (2πrB)/TB = 1021,7 m/s
mB = 7,1×1022 kg
vA = -30000 m/s (berlawanan, tandanya negatif)
mA = 3,2×1018 kg
Perhatikan setelah tumbukan terjadi, Bulan dan asteroid akan menyatu dan
bergerak bersama-sama kearah vektor kecepatan Bulan dengan kecepatan yang
berubah. Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum linier
Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan
mBvB + mAvA = (mB
+ mA)v’
(7,1×1022)(1021,7) + (3,2×1018)(-30000) = (7,1×1022 + 3,2×1018)v’
v’ = 1020,6 m/s
Periode revolusi Bulan setelah tumbukan, TB’:
TB’ = (2πrB)/v’
= 2,366×106 s = 27,38 hari (lebih lambat)